Aku mau Indonesiaku menjadi negara yang maju. Negara yang tidak hanya berkembang dari sisi ekonomi, tetapi juga dari cara ia memperlakukan rakyatnya. Negara maju bukan sekadar gedung tinggi, teknologi canggih, atau angka pertumbuhan yang terlihat indah di laporan. Negara maju adalah negara yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan.
Aku mau Indonesiaku membuat kebijakan dengan sungguh-sungguh mempertimbangkan kesejahteraan sosial rakyatnya. Kebijakan yang lahir dari empati, bukan dari kepentingan sempit. Kebijakan yang melindungi yang lemah, memberi ruang bagi yang kecil untuk bertumbuh, dan memastikan setiap warga negara bisa hidup dengan layak dan bermartabat.
Aku tidak mau Indonesiaku menjadi negara yang perlahan-lahan “membunuh” rakyatnya sendiri. Bukan, bukan dengan senjata, melainkan dengan ketidakadilan, kemiskinan yang dibiarkan, pendidikan yang tidak merata, dan akses kesehatan yang sulit dijangkau. Ketika kebutuhan dasar sulit dipenuhi, itu adalah tanda bahwa ada yang salah dan harus segera diperbaiki.
Aku mau Indonesiaku berani mengakui kesalahan di tahun-tahun lalu. Tidak menutup mata terhadap kritik, tidak alergi terhadap perbedaan pendapat. Kritik bukan ancaman, melainkan cermin untuk berbenah. Negara yang kuat adalah negara yang mau mendengar, bukan yang sibuk membungkam.
Aku mau Indonesiaku menjaga demokrasi dan hak asasi manusia, bukan membatasinya. Kebebasan berpendapat, hak untuk hidup aman, dan hak untuk diperlakukan adil bukanlah hadiah dari negara, melainkan hak dasar setiap warga. Ketika hak-hak itu dikekang, yang hilang bukan hanya suara rakyat, tetapi juga arah masa depan bangsa.
Aku mau Indonesiaku menjadi rumah yang aman bagi semua. Tempat di mana harapan tidak dianggap berbahaya, dan kepedulian tidak dianggap sebagai ancaman. Indonesia yang maju bukan hanya tentang hari ini, tetapi tentang keberanian memilih jalan yang benar untuk generasi yang akan datang.
0 Komentar