Pernah Sakit


Astagfirullah. Mari kita beristigfar.

Baru aja mau menulis pengalaman yang memilukan, eh, bertambah pula satu pengalaman itu. Ya, kehilangan cerita. Huh. Tadinya, aku mau berbagi pengalaman dan pelajaran dari apa yang kualami di tahun 2020. Namun, semua ceritanya terhapus—aku menulisnya di catatan gawai. Padahal, sudah menulis panjang kali lebar.

Pada tahun 2020 aku sempat terkena penyakit—yang aku dan keluargaku baru tahu kalau ada penyakit jenis itu. Ya, TB Kelenjar. Penyakit yang kalau dibiarkan, bisa berubah menjadi penyakit baru yang lebih parah. Bermula dari leherku yang sakit—disangka salah tidur, lalu dibiarkan saja. Kemudian, tubuh yang lemas tak berdaya, nafsu makan yang berkurang sehingga menyebabkan berat badanku menurun, suhu tubuh yang tidak stabil, hingga munculnya benjolan di leherku—kanan dan kiri.

Singkat cerita, setelah dinyatakan sakit, aku harus meminum obat selama beberapa bulan. Tak boleh putus. Selain itu, aku juga harus meminum ramuan herbal yang pahitnya bukan main. Tak bisa makan makanan yang enak—misalnya kebab, apalagi mi ayam. Pokoknya, sangat membosankan.

Alhamdulillah, sekarang sudah sembuh. Benjolannya sudah hilang, nafsu makanku juga sudah kembali, dan berat badanku tentu saja naik—tidak banyak, kok, hehe.

Jadi, pelajaran dari sakit yang kualami; janganlah menganggap remeh sesuatu hal apa pun itu. Apalagi soal kesehatan tubuh. Ketika terjadi sesuatu pada tubuh, maka itu adalah tanda bahwa tubuh sedang tidak baik-baik saja. Segeralah periksakan.

Juga selalulah berusaha sabar. Sebuah proses akan bisa dilalui dengan baik, jika kita sabar. Dan pedulilah pada sesama; tetangga, kerabat jauh, kerabat dekat, teman, sahabat, dan keluarga. Saling memberi semangat, apalagi dengan orang yang membutuhkannya. Sebab, bisa jadi itu menjadi alasannya untuk bangkit kembali.

Terima kasih kuucapkan kepada kalian yang sudah menyemangatiku waktu itu; orang tua, keluarga, kamu, Pak Manajer, dan juga teman-teman. Jaga kesehatan kalian, ya. Kesehatan itu sangat mahal harganya.

Salam hangat,
Rizki Aud(ina)

Posting Komentar

6 Komentar

  1. Balasan
    1. Yang terhapus lebih sedih, ada drama sama kang ngamen. 🙃

      Hapus
  2. Satu bentuk eprhatian kecil bisa menambah semangat seseorang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Soalnya udah berpikiran buruk terus kemarin, tuh. Huhu

      Hapus
  3. Huwaa kesehatan itu rezeki banget. Kalau sakit udah gak tau lah rasanya.

    BalasHapus