Sontek; Menyontek

Aku rasa hampir setiap orang pasti pernah menyontek, meski terkadang itu bukan niat dari hatinya. Karena menurutku, sebagian besar perbuatan menyontek itu terjadi karena sebuah keterpaksaan. Ketika seseorang sudah tidak tahu harus mengisi apa pada lembar jawabannya dan waktu hampir habis, mau tidak mau dia harus menyontek.

Dahulu, aku lumayan sering dijadikan tempat untuk menyontek. Bahkan aku pernah marah kepada saudara kembarku yang menjajakan buku tugasnya tanpa izin dariku, padahal dia pun melihat tugas punyaku.

Kelas 2 tsanawiyah aku pernah menyontek bareng teman sekelas. Mereka mengajakku untuk kompak. Ya, aku ikut saja—kebetulan itu ujian mata pelajaran yang kurang kumengerti. Kami membuka buku pelajaran masing-masing. Padahal, tidak dibenarkan membuka buku.

Ada satu pengalaman yang cukup menegangkan, terjadi ketika aliyah, mata pelajaran *****a. Waktu itu, kami tengah melangsungkan ulangan harian, beberapa soal tidak dapat kami jawab bahkan oleh temanku yang juara kelas. Maka dari itu, kami memutuskan untuk melihat jawaban yang telah dituliskan sang guru di bukunya. Kebetulan, saat itu beliau permisi ke toilet. Dan ... yups! Dapat. Ahahaha.

Semenit setelah kami selesai menyalin jawaban, sang guru pun datang lagi. Untungnya dia tidak curiga. Kalau iya, bisa-bisa dia memberi kami nilai nol semuanya.

Pelajaran paling penting dari perbuatan tercela ini adalah jangan hanya sekadar menyontek, tetapi pahamilah jawabannya. Jadi, ketika ditanya oleh guru kita paham dan bisa menjawab. Kalau tidak bisa, pastilah akan ketahuan kalau jawaban itu ada dari hasil menyontek.

Eh, bukan begitu. Kalau hanya sekadar menyontek, tidak ada ilmu yang kita dapat. Dan kita akan selamanya menyontek. Namun, kalau kita memahami jawabannya, besok-besok kita sudah bisa menjawab sendiri pertanyaan yang serupa seperti itu.

Setuju?

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Setuju dong yok nyontek wkwk

    BalasHapus
  2. Bukunya didudukin nggak dek?


    Nunggu banget momen bu guru keluar kelas, entah sekedar diajak ngobrol pengawas sebelah, atau kalau beruntung, bu gurunya ke toilet.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, ampun! Iya, bukunya diduduki. 😂

      Hapus